Mesin bensin adalah jantung kendaraan Anda, dan perawatan optimal adalah kunci untuk memastikan performanya tetap prima dan umurnya panjang. Mengabaikan perawatan optimal bisa berujung pada penurunan efisiensi bahan bakar, kerusakan komponen, bahkan mogok di tengah jalan. Artikel ini akan membagikan kiat-kiat perawatan optimal yang bisa Anda lakukan secara rutin untuk menjaga performa mesin bensin, sekaligus menghindari biaya perbaikan yang tak terduga.
Salah satu aspek terpenting dalam perawatan optimal adalah penggantian oli mesin secara teratur. Oli berfungsi melumasi komponen bergerak, mendinginkan mesin, dan membersihkan partikel kotoran. Seiring waktu, kualitas oli akan menurun karena kontaminasi dan panas. Ikuti rekomendasi pabrikan kendaraan Anda mengenai jadwal penggantian oli, yang umumnya berkisar antara 5.000 hingga 10.000 kilometer, atau setiap 6 bulan sekali, tergantung jenis oli dan kondisi penggunaan. Penggunaan oli yang sesuai spesifikasi sangat penting; misalnya, mobil keluaran tahun 2020 ke atas seringkali memerlukan oli dengan viskositas lebih rendah.
Selain oli, pemeriksaan dan penggantian filter juga sangat vital. Ada beberapa jenis filter yang perlu diperhatikan:
- Filter Oli: Bertugas menyaring kotoran dari oli mesin. Ganti setiap kali Anda mengganti oli.
- Filter Udara: Mencegah debu dan kotoran masuk ke ruang bakar. Filter yang kotor dapat menghambat aliran udara, mengurangi tenaga mesin, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Periksa setiap 10.000 km dan ganti bila perlu.
- Filter Bahan Bakar: Menyaring kotoran dari bensin sebelum masuk ke mesin. Filter yang tersumbat bisa menyebabkan mesin tersendat atau sulit dihidupkan. Gantilah sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 20.000-40.000 km.
Pengecekan busi juga tidak kalah penting. Busi yang kotor atau aus dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, mesin pincang, dan boros bahan bakar. Periksa kondisi busi setiap 20.000 km dan ganti jika elektrodanya sudah aus atau kotor. Pemilihan busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin juga krusial untuk performa maksimal.
Terakhir, jangan lupakan pemeriksaan sistem pendinginan. Pastikan level cairan pendingin (radiator coolant) selalu berada pada batas yang ditentukan dan tidak ada kebocoran pada selang atau radiator. Cairan pendingin harus diganti secara berkala, biasanya setiap 2-3 tahun, untuk mencegah korosi dan memastikan mesin tidak overheating. Menurut data dari bengkel resmi di Jakarta Pusat pada 1 Juli 2025, 30% kasus kerusakan mesin parah disebabkan oleh masalah overheating akibat perawatan sistem pendinginan yang diabaikan.
Dengan melakukan perawatan optimal secara rutin, Anda tidak hanya memperpanjang usia mesin bensin Anda tetapi juga memastikan perjalanan Anda selalu lancar, aman, dan efisien.