Geliat industri otomotif nasional kini diwarnai oleh semangat transformasi digital otomotif yang digalakkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Langkah ini merupakan upaya strategis untuk mengakselerasi sektor otomotif menuju era Industri 4.0, di mana efisiensi produksi dan daya saing global menjadi kunci. Artikel ini akan membahas secara spesifik bagaimana Kemenperin mendorong transformasi digital otomotif dan apa saja elemen penting di baliknya.
Urgensi Digitalisasi di Sektor Otomotif
Di tengah persaingan global yang semakin ketat, digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Penerapan teknologi Industri 4.0 seperti otomatisasi, big data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat proses inovasi. Tanpa adopsi teknologi ini, industri otomotif nasional berisiko tertinggal dari negara-negara lain. Kemenperin menyadari betul bahwa transformasi digital otomotif adalah kunci untuk masa depan yang kompetitif.
Sumber Daya Manusia Unggul sebagai Fondasi
Salah satu tantangan terbesar dalam mempercepat penerapan Industri 4.0 adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM). Teknologi canggih tidak akan berfungsi optimal tanpa SDM yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan digital. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, pada Selasa, 1 Agustus 2023, menyatakan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya SDM yang kompeten, tetapi juga yang “sudah tidak gagap dengan transformasi teknologi industri 4.0.” Pernyataan ini menegaskan fokus pada peningkatan kapasitas dan literasi digital tenaga kerja otomotif.
Peran PIDI 4.0 sebagai Jembatan Akselerasi
Untuk menjembatani kebutuhan akan transformasi ini, Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) memainkan peran krusial. PIDI 4.0 berfungsi sebagai pusat one-stop solution dalam mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia. Mereka menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, serta perusahaan otomotif besar seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kolaborasi ini melibatkan lokakarya dan program pelatihan bagi level top manajemen dari perusahaan otomotif nasional, asosiasi, dan IKM pendukung sektor otomotif.
Industri otomotif sendiri memiliki kontribusi besar bagi sektor manufaktur nasional, menyerap sekitar 38 ribu tenaga kerja langsung dan lebih dari 1,5 juta orang di sepanjang rantai nilai dari hulu hingga hilir, termasuk peran IKM pendukung. PIDI 4.0, dengan lima layanan utamanya – showcase, capability, ekosistem, delivery, serta AI & Engineering – diharapkan dapat menjadi katalisator utama dalam transformasi digital otomotif ini. Melalui upaya terkoordinasi ini, Kemenperin bertekad untuk memastikan industri otomotif Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era Industri 4.0, sebuah transformasi digital otomotif yang komprehensif dan berkelanjutan.